Menurut teori konspirasi, Neil Armstrong dan
Buzz Aldrin berada di sebuah panggung yang dibuat sedemikian rupa agar
menyerupai bulan.
Foto yang memperlihatkan bendera AS yang ditancapkan Neil Armstrong saat pendaratan di Bulan, 20 Juli 1969 silam. (NASA)
Selasa
(21/7) adalah ulang tahun ke-46 pendaratan pertama manusia di bulan,
namun masih ada sebagian orang yang menganggap kejadian itu sebagai
sebuah kebohongan. Menanggapi hal tersebut, Brian Cox, fisikawan
terkenal mencoba menutup
teori konspirasi mengenai pendaratan manusia di bulan dengan 1 cuit, yang dianggap, brilian.
Menurut
teori konspirasi, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin berada di sebuah
panggung yang dibuat sedemikian rupa agar menyerupai bulan.
Beberapa
orang bahkan mengklaim bahwa pembuat film terkenal Stanley Kubrick,
yang membuat film "2001: A Space Odyssey" di tahun sebelumnya, berperan
dalam mengarahkan 'tipuan' tersebut.
Refleksi Neil Armstrong tampak di kaca helm astronaut Buzz Aldrin. (NASA)
Pada
hari Senin, fisikawan Inggris Brian Cox, profesor fisika partikel di
Universitas Manchester, Inggris, membuat sebuah tweet di akun
Twitter-nya @profbirancox mengenai teori konspirasi dari peristiwa
sejarah yang terjadi pada 21 Juli 1969 tersebut:
"
Saya sudah
mengatakan ini sebelumnya dan saya akan mengucapkannya kembali – jika
kamu tidak berpikir Apolo 11 mendarat di bulan, kamu merupakan seorang
bangsawan kolosal dan memerlukan otak yang baru"
Cuit tersebut mendapat respon dari Aldrin yang menjadi manusia kedua yang menginjakkan kakinya di bulan setelah Armstrong:
"
@ProfBrianCox merupakan orang yang sangat pintar. Orang Rusia juga akan terpapar sekarang jika kita tidak mendarat. #Apollo11"
Pekerja
mengatur pajangan di Kennedy Space Center milik NASA di Florida.
Skeptisme terhadap sains yang sudah terbukti bukanlah hal baru, tetapi
internet sangat membantu. Sebagian orang percaya bahwa pendaratan di
bulan ini palsu, sementara yang lainnya tidak. Majalah National Geographic Indonesia melansir liputan terbaru terkait perdebatan sains pada edisi Maret 2015. (Richard Barnes/National Geographic Magazine)
Pada
2002, Aldrin – yang saat itu berusia 72 tahun – pernah diminta
bersumpah di atas Alkitab bahwa dirinya mendarat di bulan oleh seseorang
bernama Bart Sibrel. Saat itu, Sibrel menyebut Aldrin sebagai "astronot
pengecut", "pembohong", dan "pencuri".
Di hari yang sama dengan
munculnya cuit dari Cox, Aldrin juga mengunggah foto kenangan
pendaratannya di bulan di laman Facebook-nya
0 komentar:
Posting Komentar